KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
A.
Pengertian dan Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian
Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang menguraikan tentang jari diri, apa dan
siapa Muhammadiyah. Kemudian dituangkan dalam bentuk sebuah teks yang dikenal
sebagai Matan Kepribadian Muhammadiyah. Adapaun sejarah pembentukannya
dijabarkan sebagai berikut.
Rumusan
Kepribadian Muhammadiyah untuk pertama kalinya disusun oleh sebuah tim. Tim
tersebut terdiri dari: K.H. Fakih Usman, K.H. Farid Ma’ruf, K.H. Wardan
Diponingrat, Dr. Hamka, H. Djarnawi Hadikusumo, M. Djindar Tamimy dan M. Saleh
Ibrahim. Pembentukan tim ini dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
merespon isi pidato K.H. Fakih Usman yang berjudul “Apakah Muhammadiyah Itu?”
disampailkan dalam kursus pimpinan Muhammadiyah se-Indonesia bulan Ramadhan
1381 H (1961 M).
Isi
pidato itu mengandung makna yang sangat dalam, menggugah dan menarik perhatian
para tokoh Muhammadiyah yang datang dari seluruh Indonesia. K.H. Fakih Usman
dikenal kaya pengalaman, luas ilmunya dan mendalam ruhul Islamnya yang dapat
menggugah semangat para pemimpin Muhammadiyah saat itu. Setelah selesai
pidatonya, terjadi mufakat antar tokoh Muhammadiyah untuk merumuskan buah
pikirannya agar kelak dimiliki kader-kader Muhammadiyah sekaligus sebagai
pedoman organisasi.
Hasil
kerja tim perumus materi Kepribadian Muhammadiyah kemudian diserahkan kepada
Pimpinan Pusat Muhammadiyah lalu ditetapkan sebagai agenda Sidang Tanwir
tanggal 25- 28 Agustus 1962. Setelah melalui pembahasan dan penyempurnaan,
akhirnya sidang Tanwir dapat menerimanya. Lalu dibicarakan lagi pada Muktamar
Muhammadiyah ke-35 di Jakarta atau yang dikenal Muktamar Setengah Abad. Tanggal
29 April 1963 rumusan tersebut telah sempurna dan lahirlah “Matan Rumusan
Kepribadian Muhammadiyah”.
B. Fungsi dan Hakikat
Kepribadian Muhammadiyah
1. Fungsi Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian
Muhammadiyah berfungsi sebagai landasan, pedoman dan pegangan setiap gerak
Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur
yang diridlai Allah SWT.
2. Hakikat Kepribadian
Muhammadiyah
Hakikat
Kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wijhah-nya persyarikatan
Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan tiga predikat yang melekat kuat
sebagai Asy Syakhsiyah atau jati dirinya secara utuh. 3 predikat yang
dimaksud adalah Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Dakwah dan Tajdid.
Muhammadiyah
sebagai gerakan Islam didasarkan pada segi asas (aqidah) perjuangan
Muhammadiyah. Muhammadiyah menjadikan Dinul Islam sebagai subyek (sumber nilai)
dan sumber obyek (sumber konsep) perjuangannya. Sebagai sumber subyek ialah
bahwa semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah selalu digerakkan dengan dinul
ruhul Islam. Sebagai sumber obyek ialah semua kegiatan dan amal usaha
Muhammadiyah untuk “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Allah SWT. Sebagai
sumber nilai dan konsep dinul Islam tidak bisa dipisahkan dari perjuangan
Muhammadiyah. Islam telah menjadi “Sibghah” yang mendasari, menjiwai dan
mewarnai gerakan Muhammadiyah.
Muhammadiyah
sebagai gerakan dakwah dapat dilihat dakwahnya ditujukan kepada kegiatan dan
amal usahanya. Semua dilaksanakan sebagai Dakwah Islamiyah amar ma’ruf nahi
munkar.
Muhammadiyah
sebagai gerakan Tajdid adalah sifat dakwahnya ditujukan kepada umat Islam.
Tajdid yaitu mengembalikan pemahaman dan pengamalan umat terhadap Dinul Islam
secara murni yang meliputi benar dan tepat sesuai Al Quran dan Sunnah
Rasulullah SAW. Dalam bidang amaliyah tajdid dilakukan bersifat modernisasi.
Mengaktualisasikan ajaran Islam sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat
sehingga Dinul Islam menjadi Rahmatan Lil ‘Alamin.
C. Isi Kepribadian
Muhammadiyah
Matan
atau teks Kepribadian Muhammadiyah dihasilkan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-35
di Jakarta atau yang dikenal dengan Muktamar Setengah Abad. Isi dari “Matan
Kepribadian Muhammadiyah” ini harus diketahui dan dipahami oleh setiap anggota
persyarikatan Muhammadiyah. Adapun isi selengkapnya sebagai berikut:
Matan (Teks) Kepribadian Muhammadiyah
1. Apakah Muhammadiyah
Itu?
Muhammadiyah
adalah suatu persyarikatan merupakan “Gerakan Islam”. Maksudnya dakwah Islam
Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang ditujukan kepada dua hal yaitu perseorangan dan
masyarakat.
Dakwah
dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama atau perseorangan terbagai
menjadi 2, yaitu:
a. Kepada yang telah Islam bersifat Tajdid
(pembaruan). Artinya mengembalikan kepada ajaran Islam yang murni.
b. Kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan
untuk memeluk agama Islam.
Adapun
dakwah yang kedua kepada masyarakat bersifat perbaikan, bimbingan dan
peringatan. Semua dilaksanakan dengan musyawarah atas dasar taqwa dan mengharap
ridla Allah SWT semata.
2. Dasar
Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
Muhammadiyah
mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip dalam Muqadimah
Anggaran Dasarnya,, yaitu:
a. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah
dan taat kepada Allah SWT.
b. Hidup manusia harus bermanfaat.
c. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam.
d. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
dalam masyarakat.
e. Ittiba’ kepada langkah perjuangan
Nabi Muhammad SAW.
f. Melancarkan amal usaha dan
perjuangan dengan ketertiban organisasi.
3. Pedoman
Amal Usaha dan Perjuangan dengan Ketertiban Organisasi
Dengan
memperhatikan dasar prinsip di atas, maka Muhammadiyah berpedoman: “Berpegang
teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segala bidang dan
lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah SWT.
4. Sifat
Muhammadiyah
Sifat-sifat
Muhammadiyah sebagai berikut:
a.
Beramal
dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
b.
Memperbanyak
kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
c.
Lapang
dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.
d. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
e.
Mengindahkan
segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar negara yang syah.
f.
Amar
ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang
baik.
g.
Aktif
dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan sesuai
dengan ajaran Islam.
h.
Kerja
sama dengan golongan agama Islam mana pun dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam.
i.
Membantu
pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain, sebagai pemelihara dan
membangun negara.
j.
Bersifat
adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.
Terima kasih ...info nya
BalasHapusTerima kasih ...info nya
BalasHapus